Sabtu, 19 Oktober 2013

Monev External untuk Pendidikan Anti Korupsi di SMAN 5 Jayapura

Pada pekan lalu telah dilakukan Monitoring Evaluation (Monev) tentang pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Anti Korupsi yang didanai Bantuan Sosial oleh Kemdikbud dan KPK sebesar Rp 60.000.000,- yang berlangsung sejak akhir Juni sampai Oktober 2013. Dari Sekretarian Kemdikbud telah hadir di SMAN 5 Jayapura Bapak Ruslan selama tiga hari. Banyak masukan yang diperoleh dari kegiatan tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna sebelum dilaporkan pada pekan ke-2 Nopember 2013.


Minggu, 29 September 2013

Pendidikan Anti Korupsi dalam Pembelajaran PKn

Penanaman nilai-nilai antikorupsi sejak dini terutama dilaksanakan melalui pendidikan formal, yaitu memasukkan kurikulum antikorupsi dalam pembelajaran. Pembelajaran pokok yang dapat memasukkan materi pembelajaran antikorupsi (PAK) antara lain Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), sejarah, sosiologi, dan agama. Sedangkan mata pelajaran lain dapat menanamkan nilai-nilai karakter anti korupsi melalui pembiasaan, misalnya tanggung jawab, jujur, disiplin, taat aturan, dan lain-lain dalam proses pembelajaran atau praktikum. Penulis sebagai guru PKn di SMA Negeri 5 Jayapura berupaya menanamkan nilai PAK dalam pembelajaran. 
Pada pembelajaran PKn kelas X (sepuluh) Standar Kompetensi kedua "Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional" KD keempat "Upaya-upaya pemberantasan Korupsi di Indonesia" penulis berupaya menanamkan nilai PAK melalui pembelajaran kooperatif Group Investigation. Setiap kelompok diberikan sumber belajar dan permasalahan berbeda (ada 5 kelompok) tentang peristiwa korupsi di mass media dan contoh penanganannya dilengkapi dengan permasalahan yang harus dipecahkan kelompok. Kemudian kelompok disuruh mengeksplorasi sumber tersebut untuk memecahkan masalah yang dibahasnya itu, lalu mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Sementara kelompok lain menanggapinya, terkait setuju atau kurang setuju atas  penanganan korupsi yang diajukan kelompok penyaji, untuk bersama-sama berupaya mencari format yang lebih baik untuk memberantas korupsi di Indonesia.

Senin, 09 September 2013

Lomba Kreativitas Siswa Anti Korupsi Digelar di SMAN 5 Jayapura

Suasana pendaftaran peserta lomba kreativitas
Dalam rangka membiasakan pengamalan nilai-nilai karakter antikorupsi, SMAN 5 Jayapura kembali mengadakan even bertajuk "Sekolah Anti Korupsi" berupa Lomba Kreativitas Siswa Anti Korupsi. Beberapa jenis lomba diadakan yaitu; Lomba pidato, debat, cipta lagu, poster, dan mading sekolah yang kesemuanya mengusung tema anti korupsi. Persiapan lomba sudah diawali dari 1 pekan sebelumnya, yaitu mulai dari tahap persiapan, pembentukan panitia dan pemilihan juri, penentuan peserta, pendaftaran, penyiapan tempat dan akomodasi, serta pelaksanaan lomba. Lomba diadakan pada Jumat 6 September 2013 yang diikuti, selain siswa SMAN 5 Jayapura juga melibatkan sekolah dalam lingkungan Pendidikan Satu Atap Angkasa (SMKN 9 Jayapura dan SMPN 12 Jayapura).

Sabtu, 31 Agustus 2013

Workshop Anti Korupsi, Berawal Mencekam dan Berakhir Memuaskan

Wakil peserta saat mempresentasikan tugas kelompok
rencana aksi (transparansi manajemen sekolah)
Sabtu pagi itu cuaca di Angkasa Jayapura tidak bersahabat. Meski jarum jam menunjukkan angka 08.00 tapi kondisi masih gelap. Mendung tebal dan kabut menyelimuti SMA Negeri 5 Jayapura. Sesekali di luar kilat menyambar dan hujan mulai reda. Listrik pun padam mulai jam 05 pagi. Saat itu, Sabtu 31 Agustus 3013 mestinya Workshop penyusunan Rencana Aksi, POS dan Integrasi Pendidikan Anti Korupsi (PAK) ke dalam Kurikulum sudah dimulai. Namun peserta baru 15 dari 25 yang direncanakan. Panitia sempat cemas dan minta petunjuk kepada Kepala Sekolah yang sedang perjalanan dinas ke Makassar. Namun melalui sms kepala sekolah menginstruksikan agar acara tetap lanjut.

Sabtu, 24 Agustus 2013

SMAN 5 Jayapura Mengadakan Sosialisasi Pendidikan Anti Korupsi (PAK)

Kabid SMA/SMK saat menghadiri Sosialisasi
Bertempat di aula sekolah, pada Hari Sabtu 24 Agustus 2013 SMAN 5 Jayapura Angkasa mengadakan sosialisasi PAK dengan mengundang 100 peserta dari internal sekolah, lima sekolah mitra, unsur komite dan Dinas Pendidikan Kota Jayapura. Pada acara tersebut menghadirkan dua fasilitator, yaitu dari lembaga penggiat antikorupsi dan dari Dinas Pendidikan. Dari penggiat anti korupsi, hadir Hutriyewi dari ICS (Institute for Cicil Sterngthening (ICS) Papua sedangkan dari Dinas Pendidikan diwakili Drs. Cliford Korwa, Kepala Bidang
SMA/SMK.

Minggu, 30 Juni 2013

Selamat Datang dan bergabung dengan kami...

SMAN 5 Jayapura sebagai SEKOLAH ANTI KORUPSI


Korupsi adalah sumber segala penyakit yang sedang berjangkit di negeri kaya Indonesia. Semua orang sudah tahu bahwa korupsi itu penyakit kronis, kanker yang menggerogoti sumber-sumber kekayaan nasional, namun anehnya semakin diberantas seakan penyakit ini kian menyebar.

Di mana kesalahannya sehingga segala usaha yang dilakukan selama ini kurang efektif? Haruskan hukumannya diperberat: potong tangan, hukunan mati, atau....? Atau yang lebih "sangar" (mengerikan) dari itu??

Ana Rebeka Rumbiak
SMAN 5 Jayapura sebagai penyelenggara pendidikan harus menjadi salah satu pelopor gerakan anti korupsi dengan menyebut dirinya SEKOLAH ANTI KORUPSI. Bagaimana pun lembaga pendidikan memiliki andil yang strategis untuk mengatasi penyakit kronis ini. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia (human investment). Apa yang ditanam oleh lembaga saat ini akan menentukan wujud karakter anak bangsa di masa mendatang.

Oleh karena itu SMAN 5 Jayapura dengan bantuan program Kemdiknas akan mewujudkan Sekolah Anti Korupsi: mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal kecil, dan mulai saat ini... Apa dan bagaimana kegiatannya akan dimuat di situs ini....

Blok Sekolah Anti Korupsi ini akan memberitakan agenda dan pelaksanaan kegiatan untuk membudayakan karakter antikorupsi pada warga sekolah. Pembudayaan mulai dari kegiatan kurikuler, ekstrakurikuler, etika pergaulan, media, pelatihan, pembuatan slogan dan lain-lain. Pembangunan karakter harus diperbanyak dengan metode "pembiasaan" (habituation") Tidak ada kata lain yang paling tepat selain gerakan anti korupsi harus dimulai dari sekolah. Sebab apabila karakter antikorupsi telah tumbuh dan menjadi diri pelajar maka apabila kelak mereka memegang estafet pembangunan akan tertampil dengan sendirinya sikap perilaku anti korupsi dalam segala aktivitasnya. Jika semua warga negara menampilkan sikap perilaku seperti itu maka Indonesia akan bebas korupsi (Admin)